kentongan-alat komunikasi zaman dahulu

9/13/2011 06:05:00 am Ariq 0 Comments


Kentongan atau yang dalam bahasa lainnya disebut jidor adalah alat pemukul yang terbuat daribatang bambu atau batang kayu jati yang dipahat.
Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda adzan, maupun tanda bahaya.[1] Ukuran kentongan tersebut berkisar antara diameter 40cm dan tinggi 1,5M-2M.[rujukan?] Kentongan sering diidentikkan dengan alat komunikasi zaman dahulu yang sering dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan.[2]
Sejarah budaya kentongan sebenarnya dimulai sebenarnya berasal dari legenda Cheng Ho dari Cina yang mengadakan perjalanan dengan misi keagamaan.[rujukan?] Dalam perjalanan tersebut, Cheng Ho menemukan kentongan ini sebagai alat komunikasi ritual keagamaan.[rujukan?]Penemuan kentongan tersebut dibawa ke ChinaKorea, dan Jepang.[rujukan?] Kentongan sudah ditemukan sejak awal masehi.[rujukan?] Setiap daerah tentunya memiliki sejarah penemuan yang berbeda dengan nilai sejarhnya yang tinggi.[rujukan?] Di Nusa Tenggara Barat, kentongan ditemukan ketika Raja Anak Agung Gede Ngurah yang berkuasa sekitar abad XIX menggunakannya untuk mengumpulkan massa.[rujukan?] Di Yogyakarta ketika masa kerajaan Majapahit, kentongan Kyai Gorobangsa sering digunakan sebagai pengumpul warga.[1]
Di Pengasih, kentongan ditemukan sebagai alat untuk menguji kejujuran calon pemimpindaerah.[1] Di masa sekarang ini, penggunaan kentongan lebih bervariatif.


Kentongan merupakan alat komunikasi zaman dahulu yang dapat berbentuk tabung maupun berbentuk lingkaran dengan sebuah lubang yang sengaja dipahat di tengahnya. Dari lubang tersebut, akan keluar bunyi-bunyian apabila dipukul. Kentongan tersebut biasa dilengkapi dengan sebuah tongkat pemukul yang sengaja digunakan untuk memukul bagian tengah kentongan tersebut untuk menghasilkan suatu suara yang khaS. Kentongan tersebut dibunyikan dengan irama yang berbeda-beda untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang berbeda. Pendengar akan paham dengan sendirinya pesan yang disampaikan oleh kentongan tersebut.



0 komentar: